Selasa, 19 April 2011

Makna dan Harapan Sebuah pendidikan

Manusia adalah sebagai makhluk sosial ( Homo Sosius ), yang dibekali Tuhan dengan akal, di mana akal akan menjadikan manusia mengetahui segala sesuatu. Sesuatu yang sepele terkadang terlupakan begitu saja dalam kehidupan. Manusia sering terfokus kepada persoalan besar, namun sering kali terlena pada permasalahan yang sepele.

Pendidikan merupakan proses yang dilakukan oleh sebagian masyarakat di belahan dunia manapun. Namun pendidikan yang diharapkan sebagai bagian dari proses kehidupan yang dapat mengentaskan manusia dari penindasan dan kesengsaraan ternyata menjadi bagian yang menindas manusia itu sendiri. Oleh karena itu bagaimana sekarang memposisikan proses pembelajaran sebagai hal yang suci dan sesuai dengan harapan masyarakat, yaitu sebuah proses pembelajaran yang tidak menindas dan tidak ada yang tertindas. Ketika seseorang merasakan hak-haknya dirampas, maka seharusnya ia menuntut.

Mendengar kata pendidikan tentunya telinga kita sudah tidak asing lagi, apalagi sebagai kaum akademis yang sehari-hari hidup dilingkungan pendidikan baik ditingkatan taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi tentunya kata pendidikan sudah sering kita dengar, akan tetapi kita juga sering kali bahkan banyak pelaku maupun objeck dari pendidikan tersebut yang belum faham tentang makna dan hakekat sebuah pendidikan, ketika kita melihat sebuah pendidikan tentunya ada dua sisi yang jelas dan nampak untuk mendefinisikan kata pendidikan walaupun tidak semudah dengan kita mendefinisikan sebuah pendidikan dengan melihat supra dan infra structur saja, yakni ada tenaga pengajar, media pendidikan termasuk kelengkapan dan bangunan ada tenaga pendidik dan ada yang dididik, terlepas dari itu semua tentunya kita harus berfikir akan dibawa kemanakah arah pendidikan kita pada umumnya dan khususnya pendidikan Islam hari ini, tentunya tujuan dari pendidikan tidaklah sekedar proses alih buday atau alih ilmu pengetahuan (transfer of knowledge), tetapi juga sekaligus sebagai proses alih nilai ajaran agama “Islam” (transfer of value), kalau dalam islam jelas bahwa tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang bertaqwa; yakni manusia yang bisa mencapai Al Falaah, kesuksesan hidup yang abadi: dunia dan akhirat (muflihun).kalau kita melihat dan mengartikan pendidikan (Islam) tentunya kita harus mengali sumber-sumber ilmu yang sudah di berikan oleh Tuhan lewat wahyu yang berupa kitab suci Al Qur’an yang bisa menerangi dan mengatasi perubahan social maupun perubahan budaya. Dan diharapkan dengan adanya pendidikan yang bersumber dari Al Quran tersebut mampu melahirkan manusia yang mampu mencapai apa yang disebut mardhatillah yakni sesuai harapn dan cita-cita pengembangan pendidikan dan inilah dengan apa yang disebut sebagai causa finalisnya yakni mengapa dan untuk apa pendidikan itu dalam pergolakan perubahan social ini.

Berangkat dari sinilah kita songsong, tanggapi dan kita jangkau masa depan pendidikan dalam kaitan dengan itu semua, maka penting bagi kita sebagai manusia yang mengaku kaum akademis untuk tetap berpegang pada causa finalis pendidikan untuk menjadikan manusia sukses di dunia dan akhirat dengan semboyan bahwa pendidikan merupakan harga mati bagi kita semua khususnya umat Islam dengan mengacu pada syair ”tuntutlah ilmu walau kenegeri cina” bahkan wajib bagi kita sebagai umat islam untuk menuntut ilmu mulai dari kandungan hingga ke liang lahat. Hal yang demikian tentunya harus di dukung dengan kualitas tenaga pendidik yang memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat.Walaupun guru dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.

Paulo Freire juga mangatakan bahwa pendidikan seharusnya berorientasi pada pengenalan realitas dari manusia dan dirinya. Hal itu berarti bahwa pendidikan bukan hanya sebagai ajang transfer of knowledge akan tetapi bagaimana ilmu pengetahuan dijadikan sarana untuk mendidik manusia agar mampu membaca realitas sosial. Hal ini juga didukung oleh Lodge yang menyatakan life is education, education is life.

Kemudian, pendidikan diharapkan bisa menuju tercapainya sikap dan perilaku “toleran”, lapang dada dalam berbagai hal dan bidang, berorientasi pada intensifikasi pemahaman bahasa asing (Arab-Inggris) sebagai alat untuk mengumpulkan ilmu pengetahuan yang semakin pesat perkembaganya, mampu menumbuhkan kemampuan untuk berswadaya dan mandiri dalam kehidupan untuk menghadapi pertumbuhan penduduk, perubaan struktur ekonomi dan social yang luas dan mempunyai jangkauan yang jauh, menumbuhkan etos kerja, mempunyai apresiasi pada kerja, disiplin dan jujur.

Dengan beberapa pemaparan di atas kita bisa menyimpulkan dari beberapa orientasi pendidikan seperti yang telah dikemukakan, sangat diperlukan untuk menyiapkan generasi kini dalam menghadapi tantangan zaman. Orientasi pendidikan seperti yang dimaksud, merupakan penjabaran kongkrit dari ajaran Islam dan sekaligus merupakan perwujudan kebutuhan untuk mempertemukan kembali segi material dengan sepiritual, dengan bentuk dan isi seperti yang terkandung dalam ajaran Islam. Tantangan yang kita hadapi tidaklah ringan dan tantangan yang dimaksud tidak hanya dihadapi oleh bangsa Indonesia saja khususnya ummat Islam tetapi juga dihadapi oleh bangsa-bangsa di dunia, khususnya dunia Islam maka yang dibutuhkan hari in adalah ahli fakir, ilmuan yang mampu menjalani dan mengintegrasi ilmu duniawi dengan ilmu ukhrowi dalam diri manusia Muslim yang utuh (khususnya di Negara kita), menjadi insan Ulul Albab insan yang mengabdi pada Allah SWT, di atas jalan yang penuh dengan ridlha Nya.

Arti dari sebuah PERSAHABATAN

Cinta dan persahabatan adalah jalinan kasih yang indah untuk dijalani... terkadang kita dapat merasakan sakit yang teramat sangat ketika kita berfikir untuk seorang sahabat...I've been throught this moment...

Ternyata benar kata orang-orang mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yg mementingkan diri sendiri..Tapi kala ego itu muncul, kadang kita dengan mudahnya bisa melupakan arti sejati dari persaabatan..Sering pula kita harus menelan pil pahit demi kebahagiaan seorang sahabat.

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang sangat melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya...

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur,disakiti, diperhatikan, dikecewakan, didengar, diabaikan, dibantu, ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian..

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya. Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Senin, 18 April 2011

Pengalaman Baksos di Beutong Ateuh Banggalang Kabupaten Nagan Raya

Oleh : Henni Darmawijaya

Setelah sebulan mengikuti pembekalan Baksos Gempur 2011 di PEMA Unsyiah. Tepatnya hari Senin, tanggal 31 Januari 2011. Paginya sekitar jam 9 pagi, Saya dan kawan-kawan berkumpul di aula Pema Unsyiah dalam rangka Upacara pelepasan kami menuju tempat pengabdian kami selama 10 hari di Nagan Raya. Pelepasan kami dilepas oleh orang nomor dua di Aceh, yaitu Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar dan juga dihadiri oleh Pembantu Rektor III. Acara pelepasan berlangsung sekitar 2 jam, setelah beberapa orang memberikan pengarahan kepada kami, kami pun dibubarkan dan disuruh kembali ke Pema sekitar jam 5 sore. Jam pun sudah memasuki jam 5 sore, kami semua sudah berada di Pema dengan membawa ransel besar untuk masing-masing perlengkapan kami selama 10 di sana. Dari sore jam 5 sampai jam 9 malam, kami masih juga dibekali dengan pengarahan-pengarahan

Jam 9 malam, kami mulai diberangkatkan dengan beberapa buah mobil L300. Selama dalam perjalanan, saya duduk di bangku paling depan dengan seorang koordinator mobil No.2.06 yaitu Tomi Japisa, dan dibelakang ada beberapa orang cewek. Mobil terus melaju melewati angin malam yang sepoi-sepoi, sampai di Lamno kami ngantri naik rakit selama 2 jam, saya dan kawan-kawan turun dari mobil dan duduk di tepi sungai di sebuah warung kopi yang berjejeran disana. Lampu sorotan rakit rakit sudah mulai kelihatan dari seberang sana. Kami mulai menghampiri rakit tersebut begitu rakit sampai di dermaga kecil . Seltelah melewati rakit, mobil mulai berjalan lagi pelan-pelan mengikuti arah jalan dalam kegelapan malam. Jam tangan saya sudah menunjukkan jam 01.00 pagi, rombongan mobil kami singgah untuk beristirahat di sebuah warung nasi di Patek, Aceh Jaya. Selama satu jam, kami mengahabiskan waktu di sana untuk makan dan minum kopi manghangatkan badan karena dingin oleh cuaca yang sangat dingin. Jam 2 pagi kami mulai berangkat lagi menelusuri angin malam. Jam 5.30 pagi sudah masuk waktu shalat subuh, dan kedengaran suara azan yang dikumandangkan di setiap mesjid yang kami lewati, kami shalat subuh di sebuah SPBU Nagan Raya, tidak jauh lagi sampai di Kota Nagan Raya. Setelah shalat subuh sambil menunggu rombongan mobil yang lain, kami berangkat lagi dan tiba di kantor Bupati Nagan Raya tepat jam 6.30 pagi, mobil yang saya tumpangi merupakan mobil pertama yang memasuki wilayah kantor Bupati.

Setiba kami di Kantor Bupati, tak seorang pun kami jumpai di sana, mungkin karena hari masih terlalu pagi. Sekitar beberapa menit kemudian keluarlah seorang satpam yang menjaga kantor tesebut. Kami diminta untuk masuk ke dalam kantor untuk beristirahat sebentar. Jam 7 pagi, kami disajikan sarapan pagi oleh pihak kantor bupati, setelah sarapan kami kedatangan seorang tamu yang kami tunggu-tunggu, beliau adalah Rektor kami Bapak Prof. Dr. Darni M. Daud, M.A. Kedatangan beliau beserta para rombongan merupakan penghargaan buat kami. Jam 8.30 pagi, upacara penyambutan kami di kantor Bupati Nagan mulai dimulai, acara pembukaan langsung dibuka oleh MC yang perankan oleh seorang staff di kantor bupati itu. Upacara terus berlangsung dengan schedule acara yang sudah dirancang sebelumnya. Jam 11 siang upacara penyambutan kami sudah selesai, dan kami mulai beristirahat lagi. Saya dan beberapa kawan saya beristirahat disebuah pondok di kantin kantor. Hujan pun mulai membasahi bumi, kami tidak bias kemana-mana, hanya di pondok itu kami duduk sambil ketawa bercerita satu sama lain. Jam tangan saya kembali menunjukkan jam 1 siang, perut kami sudah mulai keroncongan. Makan siang kami kembali disajikan oleh pihak kantor. Setelah makan siang dan menunaikan shalat zuhur, kami siap-siap berangkat. Jam 2 siang, mobil sudah datang menjemput kami, kami diberangkatkan ke beutong ateuh dengan mobil L300 pick-up.

Jam 2.30 kami mulai meninggalkan arena kantor bupati Nagan Raya. Kami menuju Beutong Ateuh dalam cuaca yang sangat mendung, langit sudah mulai menghitam, tapi mobil kami terus berjalan melewati arena persawahan yang sangat hijau. Saya bersama kawan-kawan duduk di belakang, begitu juga dengan rombongan cewek-cewek. Sekitar 5 KM kami meninggalkan kantor bupati, hujan pun mulai turun derasnya. Tapi mobil kami terus berjalan dalam hujan yang sangat lebat, kami yang duduk dibelakang sudah pada kedinginan dan baju yang kami kenakan sudah basah semua. Di perjalanan waktu mau mendaki gunung, salah satu mobil rombongan laki-laki dari kami, tiba-tiba mogok. Starternya sudah gak bisa hidup lagi. Mobil-mobil rombongan yang lain pada berhenti semua, termasuk mobil yang saya tumpangi. Saya dan beberapa kawan yang laki-laki ikut mendorong mobil itu, setelah beberapa kali dorong, mobil itu mau hidup lagi dan semua rombongan kami kembali berjalan seperti semula. Satu per satu mobil kami terus naik gunung yang sangat indah, yang dikelilingi oleh bukit-bukit kecil dan dibawahnya nampak beberapa buah atap rumah berjejeran.
Beberapa menit kemudian, kami beserta rombongan melewati jembatan Krueng Isep, salah satu objek wisata yang rame dikunjungi di seputaran Nagan Raya. Mobil terus melaju melewati jalan di atas gunung yang sangat curam, jalannya begitu tinggi dari kaki gunung. Hari sudah mulai sore kami masih berada di atas gunung dan hujan pun makin deras menyiram kami. Di tengah perkebunan kelapa sawet, kami melewati sebuah pos kompi Batalyon 113/Jaya sakti yang terletak di areal kebun kelapa sawet. Selama perjalanan, tak satu rumah penduduk pun kami jumpai, yang banyak hanyalah pohon-pohon besar dan kicauan burung yang sangat indah.

Setelah melewati pos Batalyon, mobil kami kembali menaiki gunung yang sangat tinggi, yaitu gunung Singgamata salah satu gunung yang paling tinggi di Aceh, rata-rata pengemudi mobil takut melewati gunung ini, hanya beberapa mobil saja yang berani dan itu pun hanya pengemudi yang aslinya dari Nagan Raya. Di tengah-tengah gunung, salah satu mobil kami kembali mogok, saya dan kawan-kawan yang lain terpaksa turun dari mobil dan berjalan kaki, kami tak tau akan sejauh mana kami berjalan kaki, pokoknya kami jalan terus mengikuti arah jalan di tengah hujan yang sangat lebat, kaki saya sudah mulai letih, begitu juga dengan kawan-kawan saya. Beberapa kawan cewek dari kami tidak sanggup berjalan lagi, ada 3 cewek yang hamper pingsan, karena kekurangan udara dan cuaca yang sangat dingin. Mereka bertiga terpaksa dinaikkan ke dalam mobil Daoble Cabin, disana mereka dipanaskan dengan AC yang dalam mobil. Saya dengan kawan-kawan yang lain terus berjalan. Lebih kurang 2 km kami berjalan sambil menaiki gunung, kami menemukan sebuah pondok (jamboe) di puncak gunung singgahmata. Kami beristirahat di pondok itu sambil menghidupkan api unggun untuk memanaskan badan untuk sementara, karena kami tidak sanggup lagi dengan cuaca yang sangat dingin, sehingga waktu kami berbicara sama kawan-kawan kami mengeluarkan asap dari mulut kami masing-masing. Dan saat itu kami serasa sedang berada di Eropa. Sekitar 30 menit kami beristirahat, dan mobil mogok tadi juga sudah hidup lagi,. Kami pun kembali menaiki mobil dan berjalan kembali melewati hutan yang sangat lebat.

Beutong Ateuh masih sangat jauh dari pondok tadi, kira-kira 15 KM lagi kami baru sampai di Beutong Ateuh. Mobil kami terus berjalan menuruni gunung, kira-kira sejam perjalanan dari pondok, dari bukit kami sudah mulai kelihatan sebuah perkampungan yang terletak di tengah-tengah hutan, yang dikelilingi oleh gunung-gunung yang sangat tinggi. Kami sudah melihat atap-atap rumah, kubah mesjid, jembatan gantung, dan aliran sungai beutong ateuh yang sangat besar.

Jam tangan saya sudah menunjukkan jam 6 sore, kami sudah sampai di Beutong Ateuh tepatnya di atas jembatan baja di atas aliran sungai Beutong Ateuh sambil menunggu mobil rombongan yang lain. Setelah semuanya sampai, kami mulai memasuki sebuah jalan kecil di sebelah kiri jembatan baja itu, yang diikuti oleh aliran sungai yang sangat indah dan cuaca yang sangat dingin. 1 KM dari jalan besar, kami beserta rombongan tiba di sebuah desa di Beutong Ateuh, yaitu desa Kuta Teungoh, kami turun dari mobil dengan baju yang basah di depan Pustu Kuta Teungoh. Kedatangan kami membuat semua warga Kuta Teungoh keluar rumah melihat kami. Rencana kami mau tinggal di Pustu itu, Karena kunci pintu gak tau sama siapa. Kami yang laki-laki terpaksa dipindahkan ke desa seberang, yaitu desa Babah Suak. Kami tinggal di sebuah mushalla yang sudah lama tidak dipake. Dan rombongan ceweknya tinggal di sebuah rumah warga di depan pustu tadi. Tempat tinggal kami berada pas di samping sungai Beutong Ateuh.

Malamnya kami langsung membersihkan mushalla itu setelah kami shalat magrib berjamaah. Sambil kami bersih-bersih datanglah seorang warga ke tempat kami untuk berbincang-bincang dengan kami, tidak lama kemudian kedatangan warga makin rame. Kami bercerita dengan warga dan saling berbagi informasi. Diantara kami ada yang tanya tentang kejadian pembantaian seorang Ulama Aceh Abu Bantaqiah, salah satu ulama yang sangat alim dan paling dihormati. Kami semua serius mendengar kisah pembantaian itu.

Jam shalat Isya sudah tiba, kami semua ambil wudhu dan shalat berjamaah. Warga yang tadi datang, minta pamit pulang. Kami langsung shalat dan salah seorang dari kami berdiri jadi imam. Siap shalat, kami dianterin nasi oleh beberapa orang cewek dari anggota kami. Kami makan bersama, ada yang makan satu piring berdua dan bertiga. Siap makan malam, kami beristirahat, setelah lelah dan kedinginan seharian selama dalam perjalanan. Jam 11 kami tidur pules berjejeran di dalam mushalla.

Ini merupakan hari pertama kami di Beutong Ateuh, pagi jam 5.30 kami bangun untuk shalat subuh berjamaah, siap shalat subuh satu dari kami berdiri di depan untuk memberikan Kultum (Kuliah Tujuh Menit). Setelah itu diantara kami ada yang masak air untuk membuat air teh dan ada juga yang jalan-jalan keliling kampung, termasuk saya jalan keliling kampung sambil menghirup udara pagi yang sangat segar. Di tempat kami tinggal ditutupi banyak kabut, penglihatan kami agak terganggu. Air sungai pun mengalir dengan derasnya dan berwarna kuning, karena baru saja kemaren dituruni hujan yang sangat lebat. Ramai dari warga yang mengunjungi kami di sini, kami menyajikan mereka dengan air teh panas. Kami saling berbagi cerita dan informasi, dan kami juga mendapatkan undangan dari warga untuk menghadiri acara Tolak Bala (Hari Rabu Abeh) di tepi sungai di lapangan bola.

Jam 8.00 pagi kami pergi sarapan di tempat cewek-cewek di desa seberang di Kuta Teungoh, jaraknya kira-kira 800 meter berjalan kaki. Siap makan sama-sama kami apel pagi di depan rumah tempat tinggal para cewek. Siap apel pagi kami langsung kerja sesuai dengan bidang masing-masing.

Saya di bagian Infrastruktur, hari pertama saya dan kawan-kawan dari infra membuat MCK (WC Umum) di irigasi belakang tempat kami tinggal. Tiba-tiba Jam tangan saya sudah menunjukkan jam 12.00 siang. Saya bersama kawan-kawan langsung menghadiri acara tolak bala yang di lapangan bola tadi di desa Babah Suak. Acara tolak bala di Beutong Ateuh masih memakai budaya zaman nenek moyang. Sampai disana, kami duduk bersama para masyarakat dan mengobrol ala kadar, di antara mereka banyak yang curhat sama kami tentang keluhan dan ketidak pedulian pemerintah kepada mereka. Hidup mereka sangatlah dibawah garis kemiskinan, disana mereka hidup tanpa lampu di siang hari, dan tanpa jaringan HP, sehingga mereka susah untuk mendapatkan berbagai informasi dari pusat kabupaten, apalagi jika informasi dari provinsi, sangat sulit mereka dapatkan. Di Acara tolak bala ini, mereka masak langsung di tepi sungai, siap masak mereka menaruhkan masakan di dalam daun pisang yang dibuat seperti perahu kecil. Mereka menghidangkannya kepada kami. Sebelum makan mereka berdoa dulu rame-rame. Siap berdoa mereka melepaskan rakit pohon pisang yang sudah dihidangkan sesajian makanan, buah-buahan dan ayam yang masih hidup di atasnya. Setelah itu mereka melepaskannya ke sungai. Siap itu kami baru memakan makanan yang sudah disajikan buat kami sejak dari tadi. Siap makan, kami langsung pamit minta izin untuk balek ke tempat penginapan kami.

Siap makan siang dan shalat zuhur berjamaah, kami kembali bekerja sesuai dengan bidang divisi masing-masing. Saya dan kawan-kawan dari divisi infrastruktur langsung mengambil cet yang kami bawakan dari Banda Aceh, kami langsung mengecet mushalla yang kami tempatkan itu dengan cet yang warna kuning, lagi mengecet mushalla tiba-tiba hujan turun dan aktivitas pengecetan kami yang di teras sedikit terganggu. Jam 6 sore kami berhenti mengecet, karena sudah waktunya istirahat dan menjelang waktu shalat maghrib. Pengecetan kami tinggalkan untuk sementara, besoknya kami akan melanjutkan lagi pengecetannya.
Waktu shalat maghrib sudah tiba, azanpun dikumandangkan oleh seorang kawan kami. Kami semua bergegas ambil wudhu untuk shalat berjamaah. Siap shalat maghrib kami menggunakan waktu sejenak untuk mendengarkan kultum dari seorang kawan kami, dan setelah itu dilanjutkan dengan bacaan surat suci Al-quran secara bersama-sama. Malamnya siap shalat Isya, kami pergi makan malam di tempat cewek-cewek di desa seberang, kami kembali berjalan kaki, diantara kami ada beberapa orang yang tinggal di penginapan untuk menjaga barang-barang kami. Siap makan, kami kembali pulang ke penginapan untuk beristirahat dan tidur.

Keesokan harinya kami kembali mengerjakan aktivitas masing-masing. Semua divisi sudah mulai bekerja. Dan diantara kami ada juga yang melanjutkan kegiatan kemaren yang belum siap. Kegiatan seperti ini berlangsung 10 hari selama kami mengabdi di Beutong Ateuh.

Hari demi hari, keakraban kami bersama masyarakat makin terjalin. Masyarakat di sana hari-hari mereka dihabiskan di kebun, rata-rata pekerjaan mereka bertani. Anak-anak di sana pun sangat akrab dengan kami. Tiap sore anak-anak di sana di ajarkan pengajian TPA sama divisi MS. Antusias merekapun sangat tinggi mengikuti pengajian TPA. Begitu juga dengan divisi Pendidikan yang tiap pagi mengajar di sekolah menggantikan guru-guru di sana. Anak-anak di sana juga begitu senang diajarkan sama anggota divisi pendidikan.

Pada hari ke 6 sampai ke hari 8, di sana listrik mati 24 jam. Selama 3 malam berturut-turut kami melakukan aktivitas dalam gelap, kadang-kadang hanya diterangi sama pelita kecil (panyot) yang dikasih sama warga yang tinggal di samping penginapan kami. Di malam ke 8 siap shalat isya, beberapa dari kami termasuk saya sendiri melakukan latihan Likok Pulo untuk persembahan dari kami di acara penutupan terus perpisahan sama warga di malam terakhir. Kami latihan hanya 2 malam. Alhamdulillah, dimalam terakhir kami tampil dengan agak sempurna. Di acara perpisahan kami dengan warga, juga dihadiri oleh Presiden PEMA Unsyiah, bapak Keucik, Tuha Peuet dan perangkat gampong desa Babah Suak dan desa Kuta Teungoh, dan juga di hadiri oleh Ketua Bidang HUMAS dari kantor Bupati Nagan Raya. Dalam acara perpisahan tersebut juga ada pembagian hadiah buat anak-anak yang memenangkan lomba yang diadakan oleh peserta Gempur.

Di hari terakhir kami di sana, kami masih juga pergi sarapan di tempat tinggal cewek-ceweknya. Siap sarapan kami kembali apel pagi sambil mendengarkan pengarahan dari pak kortik kami. Setelah itu kami kembali lagi ke penginapan kami untuk berkemas-kemas berangkat pulang. Tiba-tiba kami mendengarkan pengumuman dari pak kortik, bahwa jam pulang ditunda sampai jam 2 siap makan siang. Sambil menunggu jam 2 siang, diantara kami ada yang pergi keliling kampung, ada juga yang berkunjung ke pondok pasantren Abu Bantaqiah yang terletak di desa seberang.

Jam sudah menunjukkan jam 2 siang, kami semua sudah siap makan dan shalat zuhur berjamaah. Kami semua sudah siap dengan tas ransel besar kami dipundak masing-masing. Kami meninggalkan mushalla yang kami tinggal dengan tetesan air mata, sebelumnya mushalla itu belum ada nama, kami sempat memberikan nama mushalla Babah Suak menjadi Mushalla Nurul ‘Ilmi. Begitu juga dengan mushalla di desa Kuta Teungoh kami buat nama menjadi mushalla Misbahul Jannah.

Kami semua berjalan kaki menuju tempat tinggal cewek-cewek, mobil untuk pulang menunggu kami di sana. Di sepanjang jalan, kami pamit dengan warga dengan cara door to door, ramai diantara warga yang meneteskan air mata saat berpisah dengan kami. Jam setengah 3 sore, kami semua sudah berada dalam mobil, kami naek mobil truk kuning untuk pulang ke Kantor Bupati Nagan Raya. Waktu mobil mau berangkat, kami semua melambaikan tangan ke warga dengan hati yang sedih di campur dengan rasa gembira karena mau balek ke Banda Aceh.

Jam 6 sore kami kembali tiba di kantor bupati Nagan Raya, setelah 3 jam berada di dalam perjalanan yang dilewati dengan bukit-bukit yang sangat tinggi. Kami semua beristirahat di Kantor Bupati sambil mengikuti acara perpisahan kami dengan pihak kantor bupati oleh Wakil Bupati Nagan Raya. Tiba-tiba sambil beristirahat, kami mendengarkan suara azan maghrib dari mushalla. Kami langsung bergegas untuk shalat maghrib berjamaah. Siap shalat kami disajikan makan malam di Kantor Bupati. Jam 9 malam kami berangkat menuju ke Banda Aceh dengan hati yang sangat gembira. Selama di perjalanan, kami berharap bisa cepat-cepat sampai ke Banda Aceh. Jam 5 subuh, kami sampai di Kota Banda Aceh. Alhamdulillah semua dari kami relawan gempur 2011 selamat sampai tujuan. Semoga Amal Baik diterima oleh Allah SWT.


Beutong Ateuh
Engkau tak kan terlupakan bagi kami.
Walaupun cuma 10 hari kami di sana
Menemani hari-hari mu.
Banyak pelajaran yang kami dapatkan darimu.
Semoga semua perubahan yang kami berikan,
Bisa bermanfaat bagimu dan penurusmu.

Ditulis oleh
Henni Darmawijaya
Mahasiswa FKIP Bahasa Inggris 2008
Universitas Syiah Kuala
Email : hennidarmawijaya@yahoo.com
darma.22111@gmail.com


ini sebagian dari foto-foto kami di sana..


Team Infrastruktur baru siap memasang papan nama selamat datang



Relawan Gempur PEMA 2011

Lokasi tempat kami Baksos

 
Apel pagi sebelum bekerja


Jumat, 15 April 2011

Cara Belajar Bahasa Inggris langsung dengan Turis

Salah satu tips yang paling mudah dan murah adalah belajar praktek dengan turis yang berbahasa Inggris. Turis sekarang kan tidak hanya mengunjungi Bali, banyak daerah lain yang juga menjadi jujugan turis, seperti sekarang di daerah kita Banda Aceh lagi banyak turis dalam rangka Visit Banda Aceh 2011. Nah ini kesempatan kita untuk praktek langsung.

Anda bisa mengawali dengan berkenalan, mungkin topik pertama tentang asalnya, berapa lama tinggal di Indonesia, tinggalnya di mana, dan tawarkan bantuan sesuai kemampuan Anda. Biasanya turis yang tidak sombong senang diajak ngobrol. Lakukan percakapan sebisanya, salah juga tidak apa-apa, tetapi yang penting selama berbicara dengarkan kalimatnya dengan penuh konsentrasi. Pengalaman mendengarkan ini akan membuat Anda terus mengingat kata-kata yang diucapkannya. Keuntungan lainnya ketika Anda menjadi pendengar yang baik, teman turis Anda itu juga akan menganggap Anda sebagai teman ngobrol yang asyik. Jangan ragu untuk bertanya jika tidak mengerti sambil mengatakan bahwa bahasa Inggris anda tidak terlalu jago, dia pasti maklum dan dengan senang hati mengajari Anda. Anda ingat Tarzan ? Lihat Jane begitu senang berkomunikasi dengannya walaupun terbata-bata. Yang penting di sini adalah ketulusan. Begitu juga dengan turis-turis yang bekerja di negara kita, seperti di Lab. Bahasa Unsyiah, mereka sangat senang jika kita mau mencoba berbicara dengan mereka, walaupun bahasa Inggris yang kita gunakan tidak sebagus bahasa Inggris yang mereka gunakan, mereka bisa mengerti dengan bahasa kita. Kenapa saya memberikan contoh turis di Lab. Bahasa Unsyiah? Karena saya juga merupakan mahasiswa yang sering berada di Lab. bahasa tersebut. Ingat, yang penting ketulusan dan kemauan kita untuk mencoba.

Hal penting lainnya adalah jangan menganggap bahwa turis berbahasa Inggris adalah seorang dewa nan modern dan Anda jauh tertinggal dengannya. Ini akan menimbulkan gap yang tidak asyik. Semua orang pada dasarnya sama, cuma bahasanya saja yang beda dan kebetulan Bahasa Inggris dah terlanjur jadi bahasa Internasional. Jadi, coba sajalah dengan percaya diri. SELAMAT MENCOBA.......

Rabu, 13 April 2011

Pesona dari Lhok Pawoh

Oleh : Henni Darmawijaya

Lhok Pawoh, salah satu nama desa yang hampir jarang di dengar oleh penduduk di Aceh. Ramai dari masyarakat Aceh yang tidah tahu dimana Lhok Pawoh itu, diantara mereka banyak yang tidak kenal dengan Lhok Pawoh. Tiap mereka dengar nama Lhok Pawoh, pasti mereka bertanya. Dimana sih Lhok Pawoh itu ?
Di sini, saya sebagai warga sekaligus penduduk asli Lhok Pawoh akan menjelaskan sedikit tentang Lhok Pawoh itu. Langsung aja ya..

Lhok Pawoh merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Desa Lhok pawoh sangat jauh dengan Banda Aceh, jaraknya lebih kurang 500 KM. untuk menempuh ke desa Lhok Pawoh, kita bisa menghabiskan waktu 12 jam dalam perjalanan jika kita menggunakan mobil. Jika dengan Ibukota Kabupaten, desa ini hanya berjarak 16 KM dari kota Tapaktuan.
Lhok Pawoh juga merupakan desa yang mempunyai penduduk yang paling ramai di Kecamatan Sawang. Desa yang terletak di perbatasan antara Kecamatan Sawang dengan Kecamatan Samadua. Pekerjaan sehari-hari penduduk desa ini mayoritasnya PNS, petani dan nelayan. Dulunya desa ini merupakan desa penghasil pala yang paling banyak di Aceh Selatan. Tahun 2010 kemaren, itu sudah tinggal kenangan, pala tidak ada lagi semuanya sudah dimakan oleh serangan hama. Tapi petani di desa tersebut tidak menyerah begitu saja, sekarang mereka sudah mulai menanam bibit pala yang baru. Pala ini bisa dipanen kira-kira 5 tahun yang akan datang. Dari kejadian itu, banyak dari petani-petani yang sudah mengalihkan profesinya menjadi nelayan di kapal ikan.

Desa yang mempunyai panorama alam yang sangat indah, tempatnya yang strategis, berada di tepi pantai, dekat sama gunung yang bukitnya tinggi-tinggi, dan juga dihiasi dengan arena persawahan yang sangat luas yang disampingnya ada irigasi besar yang mengalir dari puncak gunung yang tinggi. Cuaca yang dingin yang selalu dihembus oleh angin laut yang di tepi pantai. Rumah penduduk yang berjejeran mengikuti arah jalan nasional yang panjang, membuat tatanan rumah tampak begitu indah jika diliat dari puncak gunung. Banyak tempat wisata yang bisa kita kunjungi di Lhok Pawoh, seperti Air dingin, Twi Lhok, Krueng Pateh, dan juga Pantai Lhok Pawoh.
Air Dingin merupakan salah satu wisata yang terletak di desa Lhok Pawoh, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan. Objek wisata yang tiap harinya ramai dikunjungi masyarakat setempat maupun pendatang, tempat ini memiliki area pemandian yang luas, air yang dingin serta panorama alam pegunungan yang indah dan memberi kesegaran. Obek wisata yang berlokasi sekitar 15 kilometer dari Kota Tapaktuan ini merupakan salah satu tujuan wisata utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain mudah dijangkau karena bertempat di pingiran Jalan Raya Meulaboh - Tapaktuan, di kawasan ini juga terdapat sejumlah rumah makan dan cafe yang menyediakan berbagai ragam makanan dan minuman serta mushalla yang bersih dan terata rapi. Desiran air yang mengalir dari bebatuan dan sembilir angin yang berhembus di antara pepohonan yang mejulang tinggi menambah keasrian objek wisata air terjun Air Dingin.

Begitu juga dengan objek wisata Twi Lhok, yang tidak kalah indahnya dengan Air Dingin. Twi Lhok berada tidak jauh dengan Air Dingin, kira-kira hanya berjarak 700 meter, kita bisa berjalan kaki hanya menghabiskan waktu 10 menit ke sana jika kita memang berada di Air Dingin. Twi Lhok juga mempunyai air terjun yang masih alami. Banyak penduduk di Aceh Selatan yang tidak mengetahui adanya objek wisata di sini. Mungkin dikarenakan tempat ini terletak agak jauh dari jalan raya. Objek wisata ini mempunyai kolam renang yang alami yang bukan dibuat oleh tangan manusia, yang dihiasi dengan pohon-pohon dan bebatuan-bebatuan besar dan juga dihiasi dengan air terjun yang bertingkat-tingkat. Objek wisata ini jarang dikunjungi oleh penduduk luar, tempatnya masih alami sekali. Tempat ini hanya dikunjungi oleh penduduk setempat saja. Hanya beberapa orang dari luar daerah yang mengunjungi tempat ini. Biasanya tempat ini ramai dikunjungi waktu hari-hari libur. Dan tempat ini juga digunakan sebagai tempat pengistirahatan orang-orang yang baru pulang dari gunung, mereka mandi di sini sambil menghilangkan lelah. Di tempat pemandian ini juga terdapat sebuah mushalla yang bersih.

Tiap kali saya pulang kampung setahun 2 kali, saya menyempatkan diri bersama kawan-kawan untuk mandi ke Twi Lhok ini. Hampir tiap sore saya dan kawan-kawan mandi di sini. Di tempat pemandian Twi Lhok ini terdapat sebuah tempat duduk Putroe yang terbentuk dari batu besar. Air di Twi Lhok ini sangat dalam dan dikelilingi oleh batu-batu besar dan tinggi-tinggi. Kita bisa melompat dari batu besar itu. Batu itu mempunyai tinggi tiga tingkatan. Tingkat tiga tingginya kira-kira 16 meter dari permukaan air.

Di Desa kami juga masih mempunyai tempat wisata yang lain, yaitu objek wisata Krueng Pateh. Tempat ini juga jarang sekali dikunjungi oleh wisatawan-wisatawan luar, hanya penduduk lokal saja yang sering mengunjungi tempat ini. Di sekeliling tempat ini ditumbuhi oleh pohon-pohon pala, kayu jati dan masih banyak pohon-pohon yang lain yang membuat tempat ini sejuk alami. Tiap sore di Krueng Pateh ini ada beberapa agen pala yang menunggu petani pala turun membawa pulang pala dari gunung. Petani pala menjualnya ke agen di sini. Setelah menjual palanya, mereka tidak langsung pulang, kadang-kadang mereka menyempatkan diri sebentar melihat sawahnya yang terletak diberang sungai Krueng Pateh tersebut. Krueng Pateh ini terletak agak jauh dari jalan raya. Untuk menuju ke Krueng Pateh ini, kita bisa menggunakan kereta dan mobil, jaraknya kira-kira 1 km dari jalan raya.

Objek wisata Pantai Lhok Pawoh juga sangat indah, lautannya mengikuti arah jalan raya. Lautan Pantai Lhok Pawoh juga termasuk bagian dari Samudera Hindia. Di pantai ini terdapat sebuah pelabuhan kapal ikan, di sini banyak ditambang kapal-kapal ikan yang besar-besar. Kapal-kapal ikan itu berlayar sampai ke pulau Simeulu, kadang-kadang juga melewati Simeulu. Tiap sore, kita bisa menikmati pemandangan matahari terbenam atau sering kita sebut dengan istilah sun side sambil duduk di tepi pantai. Dan tiap sorenya, ramai dari penduduk lokal yang memancing ikan di tepi pantai Lhok Pawoh.

Di desa Lhok pawoh ini, kita juga bisa mendapatkan souvenir-souvenir khas desa Lhok Pawoh, seperti gantungan kunci sapu lidi, sapu lidi hias tujuh warna, kue pala, manisan pala, sirup pala, dan minyak pala.
Oleh karena itu, kepada pembaca sekalian untuk menyempatkan diri berkunjung ke desa Lhok Pawoh, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan.



Pantai Lhok Pawoh

Air Terjun Twi Lhok

Jalan Lhok Pawoh

Masjid Al-Maqramah Lhok Pawoh

Kolam Twi Lhok

Boat di Pantai Lhok Pawoh
Para nelayan lagi turunkan ikan dari perahu

Pantai Lhok Pawoh

Air Terjun Air Dingin

Air Terjun Air Dingin

Kolam Berenang Twi Lhok
Banda Aceh, 13 April 2011
Penulis: Henni Darmawijaya
Mahasiswa FKIP Bahasa Inggris Unsyiah.
Email : hennidarmawijaya@yahoo.com
darma_22111@gmail.com

Kamis, 07 April 2011

Kerusakan pada LCD Handpone dan solusinya


CIRI CIRI KERUSAKAN PADA LAYAR DISPLAY

1. Kerusakan Mekanik (Mechanical Faulty Component)

Ciri Kerusakan :

- Tampilan pada layar kadang muncul, kadang tidak, terutama bila bagian sekitar layar disentuh (ditekan).

- Tampilan Acak

- Pada layar terdapat Tampilan bercak dan berbayang.

Penyebab :

- Konektor Kotor, tidak presisi, terjadi oksidasi dan karat pada permukaan PCB.

- Konektor Karet (Rubber) rusak, pada tipe ponsel yang menggunakan.

- Layar tertekan ( menggunakan casing yg kurang presisi).

Perbaikan :

- Bersihkan Konektor LCD, permukaan pada PCB, Ganti Rubber jika menggunakan Rubber, Ganti casing yg original (Presisi).

2. Kerusakan Elektris (Electrical Faulty Component)

Ciri Kerusakan :

- Tampilan kosong (Blank Display), Handphone Berfungsi Normal.

- Tampilan Acak, Handphone Berfungsi Normal.

- Tampilan Berkedip-kedip/bergetar (Flicker),redup, berbayang, menghitam, dsb. HP berfungsi Normal

Penyebab :

- Kerusakan akibat benturan fisik, cairan, terkena efek tegangan dari luar baik berupa elektrostatis maupun elektrodinamis, yang menyebabkan jalur PCB ke layar (LCD) terputus, rusaknya komponen-komponen display.

- Kerusakan akibat usia lcd, komponen pendukung, komponen utama mendukung fungsi display.

Perbaikan :

- Menyambung jalur yang putus dengan teknik solder dan jumper.

- Mengganti LCD, Fleksi cable pendukung.

- Mengganti komponen pendukung LCD

3. Kerusakan Program (Software Error)

Ciri Kerusakan :

- Tampilan kosong (Blank Display), Handphone hank (tidak berfungsi),.

- Tampilan Berkedip-kedip, HP tidak berfungsi.

Penyebab :

Program macet (error)

Perbaikan :

- Coba di flash

- bila tidak bisa atau ada eror message pada saat melakukan flashing, maka gantilah IC flashnya.

- Dimungkinkan disebabkan oleh komponen pemroses data (CPU)

Apa Yang Membuat Komputer Anda Harus Di Install Ulang ?


Ada saat nya kita sedang menikmati komputer dan tiba-tiba karena ulah kita sendiri ataupun komputer karena virus, komputer / windows harus di install ulang. Sebenernya kalau kita bisa merawat dan menjaga windows agar tetap mulus alias lancar-lancar aja itu bisa dan tidak akan membuat kita untuk menginstall ulang windows dan bahkan membawanya ke tukang servis komputer.


Ada akibat pasti ada sebab, nah berikut ini ada beberapa sebab
windows yang terpaksa harus di install ulang.
Sebagai berikut :
  1. Ketika Booting, sistem Booting sudah error/gagal. (meskipun ada tehnik untuk mengatasinya tapi kita biasanya sudah malas utak-atik lagi, karena biasanya butuh teknik DOS sedikit atau bisa pakai CD Recovery)
  2. Crash Windows, crash atau biasa disebut dengan Hang, adalah penyakit windows yang terjadi karena hal-hal sepele seperti salah menginstall driver, ataupun hal - hal menyedihkan seperti terserang virus yang sangat banyak
  3. Sistem Windows Rusak, sistem windows rusak biasanya sering disebabkan oleh ulah virus.
  4. Registry rusak, registry rusak biasanya disebabkan oleh virus bisa atau disebabkan oleh kita sendiri, mengutak-atik registry tapi lupa membackup terlebih dahulu. 
  5. Terserang Virus, terserang virus yang ringan mungkin masih bisa kita perbaiki dengan antivirus namun beda lagi cerita kalau terserang virus satu batalion virus :) .
  6. Windows Lemod/Lamban , ini biasanya disebabkan oleh kita terlalu banyak menginstall program-program yang tidak penting dan membuat windows memikir lebih lama dari biasanya.
Buat kamu yang ingin windows nya selalu terjaga dan lancar, cobalah menggunakan antivirus uptodate, install driver yang sesuai yang dibutuhkan (sesuai tipe/merk) , jangan menginstall software terlalu banyak, gunakan deepfreez, backup registry berkala, bersihkan file junk berkala dengan software utiliti seperti CCleaner atau Software Optimization Utility lainnya .